cikal bakal perusahaan kalbe
Cikal Bakal Perusahaan
Kalbe Farma didirikan pada 10
September 1966, oleh
6 bersaudara, yaitu Khouw
Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw
Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Kalbe
Farma telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang
dikelola di garasi rumah pendirinya di wilayah Jakarta
Utara.
Selama lebih dari 40 tahun sejarah Kalbe, pengembangan usaha
telah gencar dilakukan melalui akuisisi strategis terhadap
perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merek-merek produk yang
unggul, dan menjangkau pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe
menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya
inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan,
keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam
mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik.
Kalbe telah berhasil memposisikan merek-mereknya sebagai
pemimpin di dalam masing-masing kategori terapi dan segmen industri tidak hanya
di Indonesia namun juga di berbagai pasar internasional, dengan produk-produk
kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga
seperti Promag, Mixagrip,
Woods, Komix, Prenagen, dan Extra
Joss. Lebih jauh, pembinaan dan pengembangan aliansi dengan mitra
kerja internasional telah mendorong pengembangan usaha Kalbe di pasar
internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang
canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang
kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker
mempelajari sistem
yang sedang berjalan khususnya sistem informasi penjualan, mengetahui
kendala-kendala yang terjadi dan menganalisa kelemahan-kelemahan, yang
selanjutnya merancang sistem informasi yang baru, yang diharapkan dapat
mengantisipasi kendala-kendala yang ada sehingga dapat dihasilkan suatu
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada sistem yang sedang berjalan terdapat permsalahan 1) Memerlukan
waktu yang lama dalam membuat laporan membuat laporan penjualan secara
keseluruhan. 2) Banyak memakan waktu dalam mencari data–data atau arsip–
arsip yang dibutuhkan. 3) Perhitungan hasil penjualan barang sering tidak tepat
nilainya. Sedangkan dengan adanya sistem yang baru maka 1) Pengolahan data
lebih cepat dan akurat sehingga tidak diperlukan waktu, tenaga dan pikiran yang
berlebih, dengan demikian terjadinya kesalahan dalam transaksi dapat diatasi. 2)
Proses pencarian data dan pembuatan laporan lebih cepat dan akurat. 3). Mudah
melakukan perubahan data. 4). Sistem pengarsipan lebih rapi, karena disimpan
dalam media disk. Pada sistem yang baru mempunyai kelemahan : 1).
Membutuhkan biaya operasional yang lebih besar. 2). Memerlukan tenaga ahli
dibidang komputer setidaknya bisa mengoperasikan komputer. 3). Memerlukan
biaya pemeliharaan atau perawatan tersendiri.
Berdasarkan perbandingan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sistem yang lama mempunyai banyak kekurangan. Sistem yang baru dapat
mengatasi permasalahan dan kendala–kendala yang ada pada sistem yang lama
dengan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh sistem yang baru.
yang sedang berjalan khususnya sistem informasi penjualan, mengetahui
kendala-kendala yang terjadi dan menganalisa kelemahan-kelemahan, yang
selanjutnya merancang sistem informasi yang baru, yang diharapkan dapat
mengantisipasi kendala-kendala yang ada sehingga dapat dihasilkan suatu
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada sistem yang sedang berjalan terdapat permsalahan 1) Memerlukan
waktu yang lama dalam membuat laporan membuat laporan penjualan secara
keseluruhan. 2) Banyak memakan waktu dalam mencari data–data atau arsip–
arsip yang dibutuhkan. 3) Perhitungan hasil penjualan barang sering tidak tepat
nilainya. Sedangkan dengan adanya sistem yang baru maka 1) Pengolahan data
lebih cepat dan akurat sehingga tidak diperlukan waktu, tenaga dan pikiran yang
berlebih, dengan demikian terjadinya kesalahan dalam transaksi dapat diatasi. 2)
Proses pencarian data dan pembuatan laporan lebih cepat dan akurat. 3). Mudah
melakukan perubahan data. 4). Sistem pengarsipan lebih rapi, karena disimpan
dalam media disk. Pada sistem yang baru mempunyai kelemahan : 1).
Membutuhkan biaya operasional yang lebih besar. 2). Memerlukan tenaga ahli
dibidang komputer setidaknya bisa mengoperasikan komputer. 3). Memerlukan
biaya pemeliharaan atau perawatan tersendiri.
Berdasarkan perbandingan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sistem yang lama mempunyai banyak kekurangan. Sistem yang baru dapat
mengatasi permasalahan dan kendala–kendala yang ada pada sistem yang lama
dengan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh sistem yang baru.
Pengembangan Manajemen
1. Peraturan
produksi obat tentang perlengkapan dan kelengkapan alat-alat produksi.
2. Peraturan/
surat keputusan Menteri Kesehatan RI tentang persyaratan perlengkapan dan
kelengkapan suatu industri farmasi.
3. Peraturan
tentang dasar-dasar pengawasan mutu obat dan cara-cara yang baik dalam pengawasan
mutu obat-obatan.
4. Peraturan-peraturan
lain mengenai bidang industri farmasi.
Pada
tanggal 15 Agustus 1974, PT. Kalbe Farma memperoleh status Perusahaan Modal
Dalam Negeri (PMDN) atau perusahaan yang menanamkan modal untuk kemajuan
industri, sesuai dengan keputusan The Investment Coordination Board No.
352/4/BKPM/74/PMDN. Pada Tahun 1974 PT. Kalbe Farma mendirikan gedung
perkantoran, kemudian pada tahun 1978 didirikan gedung SPNS (Solid Product
Non Steril). Gedung ini bertingkat tiga, baru pada tahun 1985
dilakukan rekontruksi menjadi bertingkat enam.
Sebagian
besar kegiatan berlangsung di bagian R&D, QA, PPIC dan produksi. Pada tahun
1988 mulailah dikembangkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang harus
diterapkan oleh seluruh industri farmasi di Indonesia, sejalan dengan
dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan RI No. 43/MENKES/SKII/1988. Oleh karena
itu, dalam rangka penerapan CPOB serta untuk meningkatkan kapasitas produksi
sebanyak tiga kali lipat, sejak tahun 1994 dibangun suatu plant baru di daerah
kompleks industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat sesuai
dengan progam pemerintah. Pabrik baru tersebut diresmikan pada tanggal 17
Desember 1998 bersamaan dengan diterimanya sertifikat ISO 9001. Hingga kini PT.
Kalbe Farma telah melakukan upgrade dan memperoleh pengakuan ISO 9001 versi
tahun 2000 yang lebih menekankan pada kepuasan pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan dan perbaikan yang berkesinambungan. Dalam rangka peningkatan
standar kualitas secara keseluruhan, pada bulan Oktober tahun 2004 PT. Kalbe
Farma akan mulai menerapkan integrated system untuk memenuhi persyaratan ISO
14001, OHSAS 18001, dan ISO 9001.
Hingga
saat ini, PT. Kalbe Farma tetap merupakan produsen terbesar di pasaran dalam
negeri, baik untuk produk Ethical (obat dengan resep dokter)
maupun produk OTC (Over The Counter). Selain melayani pasar dalam
negeri, sejak tahun 1988 produk-produk dari PT. Kalbe Farma sudah diekspor ke
luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Srilanka, Nigeria,
Myanmar dan lain lain.
sumber
http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/182
http://ida-diyanti.blogspot.co.id/2013/01/sekilas-tentang-pt-kalbe-farma-tbk.html
Komentar
Posting Komentar