Implementasi ERD pada Rumah Sakit
Nama Kelompok:
1). M.Bintang
2). Baldan
3). Regina Putri
Project Preparation ERP (Study Kasus
Rumah Sakit)
1.
Project
Preparation
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
menyadari akan pentingnya penerapan ERP sebagai sarana integrasi data yang dapat
meningkatkan pelayanan rumah sakit tersebut dimasa depan. Rumah Sakit
memerlukan konektifitas data yang intensif karena aliran informasi menjadi amat
vital dan informasi tersebut menjadi tidak bernilai jika terlambat untuk
disampaikan pada waktunya. Manajemen menyadari bahwa seperti halnya perusahaan
yang akan kehilangan kesempatan meraih penjualan, rumah sakit bukan lagi bicara
kehilangan keuntungan tetapi lebih krusial lagi yaitu bersangkutan dengan
kehilangan nyawa manusia.
Manajemen RSHS menginginkan focus dari
ERP tersebut ialah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan operational
efficiency dengan mereduksi cost dan mengoptimalkan operasi-operasi proses
yang ada. Penerapan ERP juga diharapkan dapat memaksimasi profit seiring
dengan meningkatnya pelayanan kesehatan yang effisien. Effisiensi yang ingin
dilakukan perusahaan dengan menerapkan ERP ini ialah Effisiensi dalam hal
Supply Chain Managemen, Inventory Management, Patient Relationship Management,
Human Resource, Finance dan Methode Transaksi Pembayaran. Manajemen percaya
dengan mengoptimasi bisnis proses dan teknologi yang ada pada saat implementasi
ERP dilakukan.
Struktur Organisasi Proyek
Langkah berikutnya dalam mempersiapkan
project penerapan ERP ini, Manajemen RSHS membentuk sebuah organisasi project,
tim yang terdiri dari internal RSHS dan eksternal perusahaan (dari pihak
vendor yang dipilih dan konsultan proyek). Tim ini bertanggung jawab atas
keberhasilan penerapan ERP di RSHS dan memiliki kemampuan dalam hal memanage semua
resource yang dibutuhkan baik waktu, tenaga, dana dll.
Dari struktur organisasi yang dimiliki
oleh RSHS, management RSHS mengambil anggota tim dari masing-masing direktorat
inti yang berkaitan langsung dengan bisnis proses Rumah Sakit yaitu Direktorat
Medik & Keperawatan, Direktorat Keuangan, Direktorat SDM & Pendidikan,
Direktorat Umum & Operasional.
Berikut struktur organisasi proyek yang
dibuat oleh manajemen RSHS untuk menangani proyek penerapan ERP ini:
Executive Kickoff Meeting
Setelah rancangan organisasi proyek
penerapan ERP ini terbentuk, Manajemen RSHS melakukan pertemuan dengan calon
anggota tim, meeting ini dimaksudkan untuk menyatukan gambaran keinginan
perusahaan dalam penerapan ERP kepada semua anggota tim. Pada meeting tersebut
juga dilakukan pengangkatan project director (ketua proyek). Kemudian ketua tim
bersama dengan persetujuan dari pihak manajemen RSHS (Executif) melakukan
perumusan modul-modul apa saja yang ingin diterapkan dan memang
benar-benar dibutuhkan di RSHS. Rumusan ini tertuang dalam Technical
Requirement. Hasil lain dari pertemuan ini ialah jadwal implementasi
sementara, perhitungan sementara budget yang dibutuhkan dan sumber daya apa
saja yang kemungkinan akan dibutuhkan. Jadwal, budget dan resource akan dibuat
lebih detail pada blueprint phase.
Technical Requirement
Dalam melakukan implementasi ERP RSHS
melakukan pendekatan strategi penerapan Best of Breed.
Dengan pertimbangan RSHS menginginkan fungsionalitas user yang spesifik dan
memilih modul terbaik dari tiap vendor. Untuk itu perusahaan memilih vendor Oracle
dengan jenis software J.D Edwards. lebih mengedepankan aspek keluwesan
(flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software
di dalamnya dan dinilai sesuai dengan kondisi rumah sakit.
RSHS menginginkan sistem mampu untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Modul Medis
Modul ini akan membantu dalam mencapai
fungsi berikut:
a) Fokus pada pengobatan/pelayanan Prima
dari sebuah Rumah Sakit terhadap Pasien
b) Menciptakan Pendaftaran Pasien dari
kedua jenis IPD dan OPD dan memelihara catatan semua informasi pasien.
c) Penjadwalan pasien dan pemeliharaan
data tersebut.
d) Penanganan keperluan Laboratorium
tepat dari pembuatan permintaan Lab untuk Laporan Laboratorium.
e) Memelihara catatan yang diberikan oleh
Resep Dokter kepada Pasien.
f) Standarisasi perlakuan penyakit dan
pengobatan (ICD-10 / ICD-10-PCS).
g) Sistem pencatatan Klinis Pasien yang
100% paperless (tanpa kertas)
h) Konfigurasi yang sangat mudah untuk
menyimpan catatan Informasi Rumah Sakit.
i)
Manajemen
Keuangan Rumah Sakit.
j)
Stok Obat,
Manajemen Gudang dan Penyaluran.
k) Pembuatan berbagai jenis laporan
seperti Lab / Laporan patologis, Laporan Pasien.
l)
Pembuatan Kartu
Pendaftaran Pasien.
m) Dibuat berdasarkan standar Manajemen
Industri.
2. Modul Penjualan.
Modul ini memenuhi semua kebutuhan
Penjualan Rumah Sakit dan Farmasi.
3. Modul Pembelian.
Modul ini memenuhi semua kebutuhan
Pembelian di Rumah Sakit dan Farmasi.
4. Modul Gudang.
Modul ini membantu dalam mengelola
Persediaan dari Rumah Sakit dan Farmasi.
5. Modul Akuntansi.
Modul ini membantu dalam pengelolaan
semua Kebutuhan Keuangan Rumah Sakit.
6. Modul Sumber Daya Manusia.
Modul ini membantu dalam pengelolaan
Tenaga Kerja dan Penggajian di Rumah Sakit.
7. Modul Administrasi.
Modul ini membantu dalam pembuatan
pengguna yang berbeda dan memberikan mereka hak akses sesuai dengan
kebutuhan Rumah Sakit.
8. Modul Manajemen Dokumen.
Modul ini membantu dalam penataan
dokumen dari direktori dan tempat yang berbeda-beda dari Rumah Sakit.
9. Modul Point of Sale (POS).
Modul ini membantu dalam pengelolaan
apotek/toko/kantin/restoran dari Rumah Sakit.
10. Modul Patient Relationship
Management
Modul ini membantu dalam memanage
kepuasan konsumen RSHS.
Komentar
Posting Komentar